Hari ini dan kemarin ada dua peristiwa yang cukup mengguncang saya. Apa itu? Kehilangan. Perginya kedua orang yang memang tak begitu saya kenal. Salah satunya adalah teman networld saya. Puppet Master dari Exilette di Forum Indo Hogwarts RPG. Sedangkan yang satunya lagi adalah sanak saudara. Keduanya masih muda, berusia belasan tahun dan meregang nyawa diakibatkan satu hal yang sama : kecelakaan lalu lintas.
Saya memang tak begitu intim secara emosional dengan keduanya. Malah bertatap muka pun tak pernah. Tapi tetap saja ketika berita ini sampai di telinga saya, rasanya diafragma ini menyempit. Sesak. Innalillah. Kita tidak pernah tahu, sungguh apa yang akan terjadi kelak, lusa, esok bahkan satu detik yang akan datang. Jadi Tuhan, masi adakah kesempatan untuk saya berubah?
Bukan. Saya tidak berharap jadi Sailormoon berkekuatan bulan ataupun Lara Croft yang ahli beladiri. Saya hanya ingin berubah menjadi lebih baik. Bisakah? Sebelum kisah hidup saya tertorehkan dengan tinta invisible bertajuk 'The End'
Saya memang tak begitu intim secara emosional dengan keduanya. Malah bertatap muka pun tak pernah. Tapi tetap saja ketika berita ini sampai di telinga saya, rasanya diafragma ini menyempit. Sesak. Innalillah. Kita tidak pernah tahu, sungguh apa yang akan terjadi kelak, lusa, esok bahkan satu detik yang akan datang. Jadi Tuhan, masi adakah kesempatan untuk saya berubah?
Bukan. Saya tidak berharap jadi Sailormoon berkekuatan bulan ataupun Lara Croft yang ahli beladiri. Saya hanya ingin berubah menjadi lebih baik. Bisakah? Sebelum kisah hidup saya tertorehkan dengan tinta invisible bertajuk 'The End'
A day to remember :
the day when we cried so loud when we were born, while people around us laugh relievely, then, the day when we die, may we smile when people around us cry to be left
0 komentar