I call it : KANGEN
By katatian - Juni 29, 2011
Rintik, sore hari. Rumah sepi, aku duduk menepi. Tiba-tiba khayalan melancong jauh. Ke belakang. Ingat kalian, mereka, kita. Detik-detik yang aku fotokopi dan laminating dalam hati. Tersimpan aman beramplop kenangan manis.
Aku kangen 10 tahun lalu, berseragam putih merah. Aku kangen chiki ball rasa kaldu ayam, krip-krip, permen cicak, gulali. Aku kangen sepatu kasogi pertamaku, sepatu bubblegummers idamanku. Kangen boneka teddybearku. Kangen majalah bobo kesayanganku. Kangen telur ceplok buatan ibuk. Kangen digendong ayah di pundak. Kangen keluargaku, yang utuh.
Aku kangen guru-guru SDku yang baik. Kangen angka 8, 9, 10 yang menghiasi raport merah tuaku. Kangen pelajaran kesenian, kangen TPA tempat aku mengaji. Kangen diomelin ibuk waktu lupa sembahyang. Kangen senyum bangga ayah waktu aku khatam Al-Qur'an.
Banyak hal, terlalu sinetron bila kujabarkan semuanya di sini. Tapi sumpah aku harap detail itu terulang lagi. Mungkin impossible kembali ke masa lalu. Tapi esok lusa bisakah terulang, Tuhan? Djavu itu really kan?
Aku kangen 10 tahun lalu, berseragam putih merah. Aku kangen chiki ball rasa kaldu ayam, krip-krip, permen cicak, gulali. Aku kangen sepatu kasogi pertamaku, sepatu bubblegummers idamanku. Kangen boneka teddybearku. Kangen majalah bobo kesayanganku. Kangen telur ceplok buatan ibuk. Kangen digendong ayah di pundak. Kangen keluargaku, yang utuh.
Aku kangen guru-guru SDku yang baik. Kangen angka 8, 9, 10 yang menghiasi raport merah tuaku. Kangen pelajaran kesenian, kangen TPA tempat aku mengaji. Kangen diomelin ibuk waktu lupa sembahyang. Kangen senyum bangga ayah waktu aku khatam Al-Qur'an.
Banyak hal, terlalu sinetron bila kujabarkan semuanya di sini. Tapi sumpah aku harap detail itu terulang lagi. Mungkin impossible kembali ke masa lalu. Tapi esok lusa bisakah terulang, Tuhan? Djavu itu really kan?
0 komentar