Oblong Merah Muda Tak Hanya Sekedar Oenjoe
By katatian - Januari 09, 2012
Merah muda memang identik dengan cinta, kasih dan sejuta menye-menye atau istilah abg so called oenjoe (dibaca : unyu) lainnya. Mungkin dari situlah filosofi acara ulang tahun BloggerNgalam
yang ke-4 ini mencuat, berkembang menjadi ide untuk mengangkat kembali
tema sejarah yang sempat mengalami pergeseran posisi dalam indeks urban culture.
Merangkul banyak kawan dari beragam komunitas, blogger junior maupun senior, budayawan, jurnalis maupun siapa-saja-kamu-yang-weekendnya-ngenes,
acara ini digelar pada 7-8 Januari 2012 dengan agenda acara berupa
seminar dan jelajah kota. Seminar berlokasi di STIE Malangkucecwara
mulai pukul 8 pagi lebih sekian sampai sore agak malam. Satu hal yang
saya sayangkan, kebagian menjaga pojok registrasi membuat saya hanya
bisa mengikuti materi di dalam aula melalui livetweet teman-teman semuanya. But the benefit is bisa ngobrol bareng bapak dari Pandi.id dan jadi tau mana domain, server, hosting dan antek-antek website lainnya. Here it goes, beberapa celotehan ringan tapi jleb ala Ovan Tobing (mantan pengurus tim sepakbola PERSEMA dan AREMA) yang sempat terjangkau oleh indra pendengar saya :
"Dikatakan sejarah kalau barangnya sudah tidak ada, Salam Sakit Jiwa!"
"Modernisasi otak dulu lah, lainnya menyusul"
Banyak lagi cerita seru dari para pemateri seperti Om Farid Gaban (seorang jurnalis idola yang berkeliling pulau Indonesia by riding motorcycle) dan fyi bagi yang belum tahu atau agak sotoy nih, kapanlagi.com
itu ternyata hasil pembuahan dari para penggiat muda kota Malang
berlandaskan cita-cita untuk mencari duit secepat mungkin dan pensiun
muda!
Next, agenda jelajah kota yang digeber hari Minggunya dengan atmosfer dingin-dingin-gimana-gitu all day long ala Malang di musim penghujan. Ketika banyak orang asik meringkuk dibalik selimut, kami justru sudah mencelat dari
Balaikota, Bundaran Tugu, Jembatan Kahuripan terus melewati Kayu Tangan
menuju Alun-Alun Malang dan hengkang ke Museum Brawijaya kemudian
disuguhi aneka macam nuansa historial etnik nan apik di RM. Inggil.
"Orang malang sudah terkenal dengan toleransinya, gereja di alun-alun dibangun di komplek masjid yg sakral" - @zput
Banyak canda, banyak tawa, tak sedikit juga brainstorming serta tetesan peluh (ah ini lebay) di sana sini yang mewarnai rangkaian kegiatan #OblongMerahMuda ini.
Terimakasih pada kawan-kawan Jogja, Bojonegoro, Makassar, Bekasi,
Plat-M, TPC yang sudi mampir dan rela berkaos pink sepanjang hari Minggu
:D pesan saya, jangan ada cinlok di antara kita cukup follow twitter
kemudian DM-DMan dan tuker nomer hape (halah)
NB : foto colongan dari blekberi mbak @nophindahoz dan gadget @zput :D
Bonjour,
Tiandarinie
0 komentar