Tips Mencegah Penyakit Kritis dan Solusi Perlindungannya
By katatian - Juni 30, 2019
"Jantung itu kan penyakit orang tua, kita yang masih muda minim resiko lah. Nanti aja ngeceknya!"
Pernah ga sih teman-teman berfikiran seperti itu? Saya pernah, dan sangat apatis terhadap kesehatan. Tapi suatu hari tetangga meninggal tiba-tiba. Usianya masih sangat muda dan posisi karir sedang di puncak - puncaknya. Sehari-hari terlihat segar bugar dqn tampal baik-baik saja. Namun ternyata diagnosa dokter, almarhum terserang penyakit jantung yang tidak terlambat dideteksi. Sejak saat itu saya jadi lebih aware terhadap penyakit kritis, giat mencari tau penyebabnya. Ditambah lagi, paman saya pun meninggal karena serangan jantung. Usianya juga masih tergolong muda
Maka otomatis saya menyambut baik undangan dr AXA untuk hadir dalam Talkshow Sehat seputar penyakit kritis dan cara mencegahnya. Acara yg berlangsung di MRCCC Siloam Hospital itu menghadirkan narasumber dokter spesialis kardiovaskulsar.
Dokter dr. Indra Manullang, SpPD, KKV (Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Kardiovaskular) Rumah Sakit MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, menyebutkan bahwa pergeseran gaya hidup masyarakat menjadi salah satu penyebab meningkatnya jumalh pasien penyakit kritis. “Kini sudah mulai banyak orang usia muda yang terkena penyakit jantung, padahal jaman dulu itu adalah penyakit orang tua. Beberapa contoh gaya hidup yang mempengaruhi timbulnya penyakir kritis di antaranya adalah merokok dan stress berlebihan,” jelasnya.
Sesuai dengan laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan tahun 2018 menunjukkan prevalensi Penyakit Tidak Menular (kanker, stroke, penyakit ginjal kronis, diabetes melitus, dan hipertensi) yang di dalamnya termasuk penyakit kritis, mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2013. Hasil laporan tersebut menyebutkan bahwa jantung merupakan salah satu penyakit yang mengalami kenaikan paling tinggi yaitu dari 7% menjadi 10,9%; dan penyakit ginjal kronik naik dari 2% menjadi 3,8%. Berdasarkan pemeriksaan gula darah, diabetes melitus naik dari 6,9% menjadi 8,5%; dan hasil pengukuran tekanan darah, hipertensi naik dari 25,8% Penyakit stroke menjadi 34,1%.
TIPS MENCEGAH PENYAKIT KRITIS
1. Berolahraga secara teratur
Buang jauh-jauh rasa malas melakukan gerakan fisik. Mengapa? Karena hanya dengan melakukan olahraga secara teratur, sekitar 30 menit setiap hari, seseorang bisa menuai banyak manfaaat bagi kesehatannya
2. Jalani pola makan sehat dan seimbang
Barangkali kita masih ingat pentingnya menu empat sehat lima sempurna seperti yang diajarkan di bangku sekolah. Setelah memasuki dunia kerja, bisa jadi kita merasa kesulitan untuk menyeimbangkan jenis makanan karena di sekitar kantor tidak banyak pilihan tempat makan. Jadi, kita cenderung memilih menu yang itu-itu saja.
Namun, sesulit apapun situasi yang dihadapi, jangan pernah mengabaikan pola konsumsi makanan seimbang. Dalam jangka panjang, pola makan tidak seimbang bisa berujung ke banyak penyakit yang kritis, seperti diabetes, penyakit yang berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah, atau bahkan kanker usus. Jadi, tak heran jika 6 dari 10 orang Indonesia rentan terkena penyakit kritis di saat usia produktif karena pola hidup dan makan yang tidak sehat.
Kita juga bisa mencoba clean eating, yakni cara mengkonsumsi makanan sealami mungkin, tanpa proses masak yang lama. Kalaupun ingin memprosesnya, pilihlah memasak dengan cara kukus, rebus, atau panggang. Lalu, usahakan untuk mengurangi garam, gula, dan minyak. Satu lagi yang perlu kita ingat terkait pola makan sehat adalah makan pada waktunya. Terlambat makan juga akan merusak kesehatan.
3. Istirahat yang cukup
Setiap orang mendapatkan waktu yang sama dalam setiap harinya, yaitu 24 jam. Jadi, tidak perlu merasa kekurangan waktu kerja. Buatlah perencanaan kerja yang baik agar bisa bekerja sesuai tuntutan, tanpa harus mengorbankan waktu tidur minimal tujuh jam per hari. Beristirahat penting karena tubuh manusia perlu proses pemulihan untuk bisa kembali beraktivitas secara normal.
4. Menjauhi pola hidup tidak sehat
Ada banyak kebiasaan buruk yang seharusnya ditinggalkan jika ingin menjaga kesehatan. Saran yang lazim diberikan adalah tidak mengonsumsi zat-zat kimia yang merusak tubuh, seperti narkotika, nikotin, maupun alkohol. Untuk langkah yang satu ini, rasanya kita bisa langsung sepakat karena dampak buruk mengonsumsi zat-zat tersebut ke kesehatan sudah banyak diungkap.
AXA Mandiri Hadirkan Solusi Perlindungan di Setiap Tahapan Kehidupan Masyarakat
Tingkatkan kepedulian dan pemahaman akan pentingnya menjaga pola hidup sehat, serta memperkenalkan solusi perlindungan Penyakit Kritis, AXA Mandiri menghadirkan Asuransi Mandiri Perlindungan Sejahtera yang memberikan berbagai macam solusi proteksi dan investasi sebagai inovasi terbaru dalam membantu kondisi keuangan masyarakat saat menghadapi berbagai risiko hidup.
“Sebagai perusahaan asuransi yang fokus pada perlindungan jiwa dan kesehatan, AXA Mandiri sangat peduli terhadap peningkatan kesehatan di Indonesia, termasuk di antaranya terus berinovasi dalam menyediakan solusi perlindungan jiwa, kesehatan hingga penyakit kritis. Berbagai solusi tersebut dihadirkan untuk dapat memenuhi kebutuhan proteksi di setiap tahap kehidupan, sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat” kata Presiden Direktur AXA Mandiri Handojo G. Kusuma saat menghadiri sosialisasi Solusi Perlindungan AXA Mandiri, di Jakarta, Kamis (27/6).
Dalam rangka menyosialisasikan Asuransi Mandiri Perlindungan Sejahtera yang memiliki beragam manfaat perlindungan, khususnya mengenai solusi perlindungan penyakit kritis, AXA Mandiri menggelar Health Talk bertajuk “Ayo Cegah dan Pahami Penyakit Kritis Sejak Dini”. Kegiatan ini juga turut mendapat dukungan dari Rumah Sakit MRCCC Siloam Semanggi yang dikenal sebagai salah satu pilihan utama masyarakat dalam melakukan perawatan kesehatan.
Melalui kegiatan ini, AXA Mandiri ingin menyampaikan seruan edukatif dan inspiratif mengenai kesehatan untuk menjangkau lebih banyak masyarakat. Hal ini dilakukan guna membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengenali penyakit kritis, tindakan pencegahannya, hingga dampak penyakit ini terhadap kondisi keuangan dan cara mempersiapkan biaya yang timbul di kemudian hari. “Kami berharap agar masyarakat bisa lebih waspada dan terlindungi dalam mengantisipasi risiko penyakit kritis baik bagi diri sendiri, maupun keluarga,” jelas dia.
Solusi Perlindungan AXA Mandiri
Seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat akan perlindungan di masa depan, AXA Mandiri meluncurkan solusi perlindungan dan perencanaan keuangan yang tepat dalam memenuhi kebutuhan setiap tahapan kehidupan masyarakat. Asuransi Mandiri Perlindungan Sejahtera memiliki manfaat perlindungan jiwa, seperti manfaat uang pertanggungan atas risiko meninggal dunia karena sebab apa pun, maslahat tambahan meninggal dunia karena kecelakaan, maslahat tambahan ketidakmampuan karena kecelakaan, dan investasi.
AXA Mandiri siap membantu masyarakat dalam menyiapkan kehidupan yang lebih baik dengan memperkenalkan salah satu solusi perlindungan, yaitu Solusi Perlindungan Penyakit Kritis yang memiliki manfaat :
- 100% uang pertanggungan untuk stadium awal
- Perlindungan jiwa hingga usia 100 tahun
- Perlindungan terhadap 120 kondisi kritis dari stadium awal sampai dengan usia 85
- 100% uang pertanggungan untuk stadium akhir
- Hingga 250% uang pertanggungan untuk kondisi kritis
- Loyalty bonus mulai tahun polis ke-7 sampai dengan akhir masa pertanggungan
- Bebas biaya alokasi premi (bid offer) & biaya pengalihan dana investasi (switching)
- Biaya akuisisi yang kompetitif hanya tahun pertama
Selain berbagai keunggulan yang ditawarkan oleh Asuransi Mandiri Perlindungan Sejahtera solusi perlindungan penyakit kritis, AXA Mandiri juga telah meluncurkan beberapa solusi perlindungan lainnya, yaitu Solusi Perlindungan Jiwa dan Solusi Perlindungan Kesehatan.
Solusi Perlindungan Jiwa memiliki manfaat uang pertanggungan hingga 100 kali uang pertanggungan dasar karena tutup usia dan kecelakaan, fitur loyalty bonus, hingga bebas biaya alokasi premi. Sementara itu, Solusi Perlindungan Kesehatan memiliki manfaat kesehatan tahunan mulai dari Rp.150 juta hingga Rp. 2 miliar yang dapat digunakan di beberapa negara di ASEAN, fitur no claim bonus berupa fasilitas upgrade kamar & akomodasi dengan masa perlindungan hingga usia 85 tahun.
“Asuransi Mandiri Perlindungan Sejahtera menjadi pilihan tepat bagi masyarakat yang ingin meningkatkan perlindungan diri dan keluarga, melalui berbagai manfaat yang terdapat pada solusi perlindungan jiwa, kesehatan dan penyakit kritis. Melalui inovasi tersebut, AXA Mandiri mewujudkan komitmen untuk selalu hadir di setiap momen kehidupan masyarakat,” lanjut Handojo.
Handojo menambahkan, dengan hadirnya Solusi Perlindungan AXA Mandiri, akan lebih mendekatkan Perusahaan kepada masyarakat, sehingga diharapkan turut meningkatkan inklusi dan penetrasi asuransi di Indonesia. “Kami berharap upaya ini menjadi salah satu kesempatan yang baik dalam memperkenalkan manfaat asuransi kepada masyarakat secara luas. Kami akan terus berinovasi dan menciptakan produk, serta layanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di setiap tahap kehidupan,” tutup Handojo.
0 komentar