Tips dan Trik Naik Tranportasi Online ala Ibu Hemat Beb:
By katatian - September 12, 2019
Dulu saya ingin sekali ke Jakarta karena melihat
visualisasinya di layar kaca. Gedung pencakar langit yang tinggi,
bangunan-bangunan yang megah dan gemerlapnya lampu-lampu kota. Seolah-olah di Jakarta tuh ga pernah sepi, happy terus, ga ada matinya. Tapi setelah akhirnya benar-benar hijrah ke Jakarta baru lah saya melihat sisi lain ibukota. Ternyata engga seindah yang terpampang di layar kaca. Banyak hal yang membuat saya justru kangen dengan kota asal saya, Malang. Salah satunya adalah perkara lalu lintas ibukota yang sungguh sumpek dan membuat saya menghabiskan waktu lebih banyak di jalan. Untuk menempuh jarak 26 km diperlukan waktu lebih dari 1 jam. Itupun ditambah dengan pegal-pegal di sekujur punggung.
Yap, Jakarta identik dengan macetnya apalagi di jam-jam sibuk jelang masuk kantor dan sepulang kantor. Setiap orang bergegas dengan harapan bisa sampai lebih cepat. Alhasil ruas jalan raya menjadi macet karena bludakan pengguna kendaraan. Yhaa mau gimana lagi sih, belum semua orang naik kendaraan umum untuk berpindah lokasi dan memilih naik kendaraan pribadi. Tapi bagi saya yang belum punya kendaraan pribadi, tentu transportasi publik menjadi pilihan. Seperti KRL, Transjakarta dan MRT. Sayangnya, kadang tempat yang ingin saya datangi tidak terjangkau oleh kendaraan umum. Mau ga mau tetap harus dilanjutkan dengan menumpang motor atau mobil orang lain.
Untungnya sekarang ada layanan transportasi online.
Beneran loh, kehadiran transportasi online membuat perjalanan saya jadi lebih mudah. Apalagi sebagai ibu merangkap pekerja lepas yang kemana-mana harus membawa anak, kebutuhan akan tumpangan kendaraan yang nyaman menjadi prioritas ketika bepergian. Walau belum punya mobil pribadi, saat naik Grab seolah-olah sudah punya mobildan ga pusing mikirin cicilannya ehehe.
Dalam satu pekan, lebih dari 12 kali saya menumpang GRAB untuk keperluan liputan event dan bertemu klien. Kadang rutenya jauh, kadang juga dekat. Penggunaan transportasi online saya gabungkan dengan kendaraan umum. Misalnya untuk sampai ke daerah Senopati saya naik GRAB dari rumah ke Sudimara, lanjut KRL sampai stasiun Kebayoran kemudian dilanjutkan kembali dengan transportasi online langsung ke titik lokasi. Memang agak repot harus naik turun kendaraan, tapi biaya yang dikeluarkan lebih murah. Maklum, saya kan tergabung dalam persatuan #IbuHematBeb jadi pengeluaran apapun harus dipikirkan baik-baik agar tidak over budgeting dan makin disayang suami. Hahaha sebenarnya sih karena saya dan suami sedang merintis sebuah start-up jadi harus mengencangkan ikat pinggang dan menyisihkan pemasukan sebagai modal usaha.
Senangnya memakai GRAB adalah banyak sekali promo yang ditawarkan. Mulai dari potongan harga sampai paket langganan yang kalo dihitung-hitung beneran hemat banget bubeeb. Misalnya untuk paket langganan GrabCar, hanya dengan membayar 20.000 per 2 minggu kita akan mendapatkan: 5x voucher grabfood @5.000 dan 6x voucher GrabCar @12.000. Jika diakumulasi maka total value yang didapatkan adalah 97.000 lumayan kaan?
Selain mengandalkan promo harian dan paket langganan, satu lagi yang paling menari dari grab yaitu hadirnya kemudahan bertransaksi dengan GRAB for Business. Saya sempat membaca infonya di website dan tertarik untuk mencoba. Hanya saja memang belum sempat. Gayung pun bersambut karena saya dan teman-teman blogger Kompas diundang untuk berkenalan dengan GRAB for Business pada tanggal 28 Agustus lalu di GIOI Senopati.
Disampaikan oleh Shanti Iriani selaku Corporate Culture Partner bahwa saat ini GRAB sudah menjelma menjadi everyday super apps. Tidak hanya sebatas aplikasi untuk memesan transportasi online tetap juga pesan makanan, mengirim barang, membeli pulsa, bahkan membaca berita terkini.
GRAB for Business hadir untuk memberikan kenyamanan pelanggan yang menggunakan aplikasi sebagai kebutuhan bisnisnya. Dengan menggunakan fitur ini maka pemilik bisnis bisa melihat laporan perjalanan setiap orang yang terdaftar di email bisnis yang sama. Kita juga bisa mengatur batas pengeluaran maksimal. Saya agak menyesal kenapa fitur ini tidak hadir dulu-dulu, waktu masih berstatus pegawai rasanya repot sekali mencatat manual semua pengeluaran transportasi untuk diklaim ke kantor.
Lalu bagaimana cara untuk mengubah akun personal menjadi akun bisnis? Gampang kok, tinggal ikuti langkah berikut:
Ketika kita sudah berhasil mengganti profil personal ke bisnis maka saat melakukan perjalanan kita bisa memilih ingin menandainya ke jenis perjalanan yang mana. Kalau saya, hampir setiap perjalanan ditandai dengan bisnis karena memang dilakukan untuk urusan pekerjaan walau tujuannya ke Kafe dan ke Mall.
Berikut adalah contoh laporan perjalanan yang bisa kita unduh. Karena saya belum membangun tim maka laporan yang muncul hanya nama saya aja. Nanti jika sudah ada yang bergabung maka kita bisa melihat beberapa opsi tambahan.
Tips dan Trik Hemat Naik Grab
Nah selanjutnya saya akan membocorkan tips bagaimana cara agar bisa berhemat naik Grab yaitu dengan cara melakukan perjalanan tag bisnis minimal dua kali dalam seminggu maka bisa menggunakan kode khusus agar mendapatkan reward.
Grab Gifts, Hadiah Unik Untuk Kamu Yang Spesial
Yap, Jakarta identik dengan macetnya apalagi di jam-jam sibuk jelang masuk kantor dan sepulang kantor. Setiap orang bergegas dengan harapan bisa sampai lebih cepat. Alhasil ruas jalan raya menjadi macet karena bludakan pengguna kendaraan. Yhaa mau gimana lagi sih, belum semua orang naik kendaraan umum untuk berpindah lokasi dan memilih naik kendaraan pribadi. Tapi bagi saya yang belum punya kendaraan pribadi, tentu transportasi publik menjadi pilihan. Seperti KRL, Transjakarta dan MRT. Sayangnya, kadang tempat yang ingin saya datangi tidak terjangkau oleh kendaraan umum. Mau ga mau tetap harus dilanjutkan dengan menumpang motor atau mobil orang lain.
Untungnya sekarang ada layanan transportasi online.
Beneran loh, kehadiran transportasi online membuat perjalanan saya jadi lebih mudah. Apalagi sebagai ibu merangkap pekerja lepas yang kemana-mana harus membawa anak, kebutuhan akan tumpangan kendaraan yang nyaman menjadi prioritas ketika bepergian. Walau belum punya mobil pribadi, saat naik Grab seolah-olah sudah punya mobil
Nyamannya berkendara bersama mitra GRAB |
Dalam satu pekan, lebih dari 12 kali saya menumpang GRAB untuk keperluan liputan event dan bertemu klien. Kadang rutenya jauh, kadang juga dekat. Penggunaan transportasi online saya gabungkan dengan kendaraan umum. Misalnya untuk sampai ke daerah Senopati saya naik GRAB dari rumah ke Sudimara, lanjut KRL sampai stasiun Kebayoran kemudian dilanjutkan kembali dengan transportasi online langsung ke titik lokasi. Memang agak repot harus naik turun kendaraan, tapi biaya yang dikeluarkan lebih murah. Maklum, saya kan tergabung dalam persatuan #IbuHematBeb jadi pengeluaran apapun harus dipikirkan baik-baik agar tidak over budgeting dan makin disayang suami. Hahaha sebenarnya sih karena saya dan suami sedang merintis sebuah start-up jadi harus mengencangkan ikat pinggang dan menyisihkan pemasukan sebagai modal usaha.
Senangnya memakai GRAB adalah banyak sekali promo yang ditawarkan. Mulai dari potongan harga sampai paket langganan yang kalo dihitung-hitung beneran hemat banget bubeeb. Misalnya untuk paket langganan GrabCar, hanya dengan membayar 20.000 per 2 minggu kita akan mendapatkan: 5x voucher grabfood @5.000 dan 6x voucher GrabCar @12.000. Jika diakumulasi maka total value yang didapatkan adalah 97.000 lumayan kaan?
Selain mengandalkan promo harian dan paket langganan, satu lagi yang paling menari dari grab yaitu hadirnya kemudahan bertransaksi dengan GRAB for Business. Saya sempat membaca infonya di website dan tertarik untuk mencoba. Hanya saja memang belum sempat. Gayung pun bersambut karena saya dan teman-teman blogger Kompas diundang untuk berkenalan dengan GRAB for Business pada tanggal 28 Agustus lalu di GIOI Senopati.
Disampaikan oleh Shanti Iriani selaku Corporate Culture Partner bahwa saat ini GRAB sudah menjelma menjadi everyday super apps. Tidak hanya sebatas aplikasi untuk memesan transportasi online tetap juga pesan makanan, mengirim barang, membeli pulsa, bahkan membaca berita terkini.
GRAB for Business hadir untuk memberikan kenyamanan pelanggan yang menggunakan aplikasi sebagai kebutuhan bisnisnya. Dengan menggunakan fitur ini maka pemilik bisnis bisa melihat laporan perjalanan setiap orang yang terdaftar di email bisnis yang sama. Kita juga bisa mengatur batas pengeluaran maksimal. Saya agak menyesal kenapa fitur ini tidak hadir dulu-dulu, waktu masih berstatus pegawai rasanya repot sekali mencatat manual semua pengeluaran transportasi untuk diklaim ke kantor.
Lalu bagaimana cara untuk mengubah akun personal menjadi akun bisnis? Gampang kok, tinggal ikuti langkah berikut:
- Buka aplikasi GRAB dan mengarah ke PROFILE
- Klik di bagian avatar lalu akan keluar tampilan seperti di gambar ke-2
- Pilih tulisan ADD A BUSINESS PROFILE
- Masukkan email bisnis dan lakukan verifikasi
- Akun GRAB Bisnis siap digunakan
Ketika kita sudah berhasil mengganti profil personal ke bisnis maka saat melakukan perjalanan kita bisa memilih ingin menandainya ke jenis perjalanan yang mana. Kalau saya, hampir setiap perjalanan ditandai dengan bisnis karena memang dilakukan untuk urusan pekerjaan walau tujuannya ke Kafe dan ke Mall.
Berikut adalah contoh laporan perjalanan yang bisa kita unduh. Karena saya belum membangun tim maka laporan yang muncul hanya nama saya aja. Nanti jika sudah ada yang bergabung maka kita bisa melihat beberapa opsi tambahan.
Tampilan dashboard jika kita mengakses laman Grab for Business di dekstop |
Tampilan dashboard jika kita sudah mendaftarkan akun lain dalam email bisnis yang sama |
Tips dan Trik Hemat Naik Grab
Nah selanjutnya saya akan membocorkan tips bagaimana cara agar bisa berhemat naik Grab yaitu dengan cara melakukan perjalanan tag bisnis minimal dua kali dalam seminggu maka bisa menggunakan kode khusus agar mendapatkan reward.
Grab Gifts, Hadiah Unik Untuk Kamu Yang Spesial
0 komentar