Berapa Gaji Yang Layak Untuk Ibu Rumah Tangga?
Courtesy: Pexel by August de Richelie |
Pernah ngga sih Mom, ngerasa minder saat ketemu lagi dengan teman-teman yang sudah lama tidak saling kontak lalu ditanya pekerjaannya apa? Jawaban yang muncul bisa saja beragam. Ada yang pekerjaannya sudah level manager, jadi pengusaha bahkan pimpinan alias CEO sebuah perusahaan. Sementara, kita sehari-hari sibuknya jadi ibu rumah tangga.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, dari 118 juta penduduk wanita di Indonesia, sebanyak 74 juta adalah ibu rumah tangga. Banyak perempuan di Indonesia yang status pekerjaan di KTP-nya adalah ibu rumah tangga lho. Tapi kadang ada orang yang menganggap bahwa Ibu Rumah Tangga itu bukan pekerjaan. Dalam bayangan mereka, Ibu Rumah Tangga adalah predikat yang melekat pada seorang perempuan yang sudah menikah. Apalagi gambaran leyeh-leyeh di rumah, ngemil seblak sambil maskeran dan nonton drakor. Ngga kan Mom…
Boro-boro rebahan, lagi nyapu aja nih, ibu rumah tangga udah mikir nanti mau masak apa. Sisa lauk semalam udah masuk kulkas belum ya? Kotak bekal anak yang gambar princess itu, udah dicuci belum ya? Seragam sekolah hari Rabu udah disetrika belum? Ada aja pasti to-do-list Ibu Rumah Tangga sepanjang hari. Apalagi Ibu Rumah Tangga yang masih memiliki bayi wah jangan ditanya deh. Paginya grusa-grusu di dapur, malamnya siap-siap begadang menggendong dan menyusui si bayi.
Apa dong namanya itu jika bukan bekerja?
Memang sih, bekerja itu identik dengan baju rapi, jam kerja 9 to 5, dapat gaji dan bonus tahunan. Padahal ibu rumah tangga yang merawat dan mengasuh itu juga bekerja. Termasuk cuci piring, masak, setrika, beberes. Bahkan jam kerjanya bisa lebih dari 8 jam sehari. Tanpa promosi jabatan dan ngga bisa resign. Kalo ibu rumah tangga cuti sakit sehari aja, rumah udah kayak kapal pecah.
Lucky me! Bisa diundang dalam sebuah event dengan tema “Boosting Care Economy Awareness in Indonesia via Social Media” yang diselenggarakan oleh International Labour Organization (ILO) dan Vosfoyer pada tanggal 29 - 30 Januari 2024 di Jakarta. Selama dua hari itu, aku berkesempatan untuk belajar lagi dan berkenalan dengan banyak teman-teman baru. Aku sangat antusias untuk hadir karena temanya memang relate dengan hari-hariku sebagai Ibu Rumah Tangga.
Dari event ini aku jadi paham bahwa apa yang dilakukan oleh Ibu Rumah Tangga itu adalah pekerjaan yang disebut care worker atau pekerja perawatan. Bukan hanya suster di rumah sakit yang bisa disebut care work, tapi kita pun ibu-ibu rumah tangga juga melakukan pekerjaan perawatan dalam lingkup keluarga. Apa yang kita lakukan setiap hari itu tentu saja mengerahkan tenaga, menguras pikiran, membutuhkan keterampilan dan tentu saja menyita waktu. Tapi masih ada saja yang menganggap bahwa care work khususnya untuk ibu rumah tangga itu tidak produktif.
Nah untuk itu, ILO sudah menetapkan 5 frame work yaitu:
Recognize
Mengakui dengan sadar bahwa pekerja perawatan ini bernilai produktif untuk mencapai kesejahteraan psikologis, fisik, dan sosial bagi semua anggota keluarga terutama anak dan lansia
Reduce
Mengurangi beban ganda khususnya bagi perempuan dalam melakukan pekerjaan perawatan. Memastikan Ibu Rumah Tangga mendapatkan hak yang sesuai dan diperhatikan kebutuhan jiwa raganya. Misalnya nih saat sedang menstruasi ya boleh dong ambil jatah “cuti” dari pekerjaan domestik.
Redistribution
Apapun gendernya, harus ikut terlibat dalam pekerjaan perawatan apalagi dalam lingkup keluarga. Ibu Rumah Tangga adalah istri dan pasangan bukan pembantu lho ya. tolong dicatat ya bapak-bapak.
Reward
Memberikan apresiasi atas pekerjaan yang sudah dilakukan. Bisa dalam wujud hadiah benda atau ucapan terima kasih, pujian dan bahkan pijitan lembut di punggung para ibu rumah tangga.
Representative
Membagikan informasi kepada berbagai pihak seputar care work agar bisa membuka ruang diskusi, berbagi pandangan atau bahkan nantinya merumuskan suatu kebijakan yang mendukung para care work.
Last but not least, pekerjaan ibu rumah tangga sama berharganya dengan pekerjaan lain yang dilakukan oleh ibu pekerja kantoran, ibu pekerja lepas, ibu ASN dan ibu-ibu hebat lainnya. Karena #MerawatPunBekerja walau di rumah aja dan pakai daster.
Nah seandainya ibu rumah tangga digaji, kamu mau minta gaji berapa?
0 komentar